Laman

Minggu, 31 Januari 2016

10 Alasan Mengapa Apoteker adalah Sosok yang Layak Dijadikan Pasangan Hidupmu

10 Alasan Mengapa Apoteker adalah Sosok yang Layak Dijadikan Pasangan Hidupmu

Tahukah kamu bahwa seorang apoteker merupakan pasangan yang layak untuk diperjuangkan dan dipertahankan? Ternyata di balik jas putihnya, apoteker juga bisa diandalkan menjadi pasangan hidupmu. Yuk, cek dulu apa saja alasan seorang apoteker layak menjadi pasangan hidupmu. 
1. Apoteker adalah seorang pribadi yang memiliki keseimbangan otak kanan dan kiri, sehingga mampu berpikir secara rasional dan memiliki kemampuan sosial yang baik sekaligus.

Seorang apoteker telah mengenyam pendidikan selama kurang lebih 5 tahun untuk menjadi seorang sarjana farmasi dan apoteker. Selama masa perkuliahan tersebut, mereka dijejali dengan berbagai macam ilmu pengetahuan.
Selain dibekali dengan ilmu-ilmu kefarmasian, biologi, kimia, fisika, dan ilmu-ilmu eksak lainnya yang menuntut kerja keras otak kiri, mereka juga harus memenuhi sejumlah SKS untuk mata kuliah- mata kuliah sosial, seperti farmasi sosial, konseling kefarmasian, perundang-undangan dan etika profesi yang menuntut penggunaan otak kanan mereka.
Lulusan farmasi tak hanya piawai menghitung dosis obat, tapi juga pandai bergaul dengan orang lain.

2. Apoteker memiliki banyak kesempatan karier di berbagai bidang, sehingga tak perlu cemas dia akan kesulitan mendapat pekerjaan.


Bisa dikatakan seorang apoteker memiliki masa depan yang cerah karena jasanya selalu dibutuhkan di berbagai macam bidang. Dalam bidang industri kefarmasian, apoteker dibutuhkan untuk mengembangkan berbagai macam penemuan obat baru dan juga untuk mengontrol keseluruhan proses produksi obat di pabrik.
Di bidang pelayanan kesehatan, apoteker dibutuhkan di apotek, puskesmas, rumah sakit, dan klinik kecantikan. Apoteker juga dibutuhkan oleh distributor obat atau pedagang besar farmasi. Di bidang pendidikan dan penelitian, apoteker dibutuhkan di sekolah farmasi dan universitas dan juga di lembaga penelitian.
Apoteker juga dibutuhkan dalam pemerintahan di lembaga pengawas obat dan makanan atau institusi-institusi lain yang terkait. Tak perlu khawatir, seorang apoteker dapat diandalkan sebagai pencari nafkah utama dalam keluargamu kelak atau sebagai pendukung finansial rumah tangga.

3. Apoteker juga dibekali dengan ilmu entrepreneurship sehingga dapat membuka bisnis sendiri.


Seorang apoteker tak hanya belajar tentang obat, tapi juga belajar bagaimana mengelolanya dalam sebuah bisnis yang menguntungkan secara sosial maupun finansial. Seorang apoteker dapat menjadi seorang entrepreneur yang baik karena tak hanya berorientasi pada profit semata, tapi juga mempertimbangkan aspek sosial dari sebuah bisnis.
Apoteker dapat membuka apotek sendiri sehingga tetap dapat berpraktek sesuai profesinya tanpa harus bergantung pada orang lain. Ini dapat menjadi bisnis sampingan di luar pekerjaan utamanya atau justru menjadi penghasilan utamanya. Dengan bekerja di apotek milik sendiri, seorang apoteker dapat memiliki jadwal kerja yang lebih fleksibel dan memiliki waktu yang lebih banyak untuk keluarga.

4. Seorang apoteker adalah pendengar yang baik.


Apoteker dituntut dapat menyelesaikan permasalahan terkait obat yang dialami oleh pasien. Untuk itu, apoteker juga dapat melakukan konseling kefarmasian kepada pasien. Sering permasalahan yang dihadapi pasien saling sengkarut dengan permasalahan- permasalahan yang lain.
Seorang apoteker kerap mendapati pasiennya justru curhat masalah-masalah pribadinya, maka tak perlu ragu jika kamu memiliki pasangan seorang apoteker, tentu dia siap menjadi seorang pendengar yang baik bagi segala curhatanmu.

5. Apoteker memiliki kemampuan menggali informasi dan daya analitis yang baik


Setiap hari bersahabat akrab dengan resep berupa tulisan dokter yang sulit dipahami, seorang apoteker mempunyai banyak cara untuk membaca berbagai macam tulisan dokter yang rumit.
Mulai dari mencoba mengait-ngaitkan tulisan tersebut dengan keluhan yang dialami pasien, mencari nama obat yang mirip tulisan tersebut di internet, memperkirakan kandungan obat tersebut berdasarkan nama patennya atau dosis yang tertera di resep, sampai mengirimkan foto resep tersebut pada teman sejawatnya.
Segala cara akan dilakukan untuk dapat membaca tulisan dokter yang didapatinya. Hal ini membuat apoteker menjadi orang yang tak hanya pintar menggali informasi dan memiliki daya analitis yang baik, tapi juga seorang yang gigih dalam berjuang dan senantiasa bertanggung jawab karena keputusannya dapat mempengaruhi hidup orang lain.
Tak perlu meragukan kemampuan apoteker dalam berjuang mendapatkan atau mempertahankan hubungan yang dimilikinya karena mereka bukan orang yang mudah putus asa dan senantiasa bertanggung jawab atas komitmen yang telah dipilihnya.

6. Apoteker dapat diandalkan saat kamu atau orang di sekitarnya sakit.


dapat diandalkan ada yang sakit via http://ciampamedical.com/aboutus.html
Jika kamu memiliki pasangan seorang apoteker, tak perlu khawatir jika kamu sakit karena seorang apoteker tahu obat yang tepat bagi penyakitmu, dia tahu aturan penggunaan obat yang tepat, dia akan mengingatkanmu untuk minum obat pada waktu yang tepat, dan senantiasa merawatmu dengan baik.
Begitu pun orang-orang di sekitarmu, apoteker dapat diandalkan saat ada yang sakit karena meskipun mereka bukan dokter atau perawat, mereka juga tahu mengenai berbagai macam penyakit dan terutama mengenai obat yang harus dikonsumsi.

7. Apoteker adalah sosok yang teliti dan hati-hati.


Seorang apoteker dihadapkan pada tanggung jawab yang berat dan dituntut memiliki ketelitian yang tinggi. Perhitungan dosis yang salah sedikit dapat berakibat fatal bagi pasien. Dengan begitu banyak detail yang harus dipastikan oleh seorang apoteker, hal itu membuat mereka menjadi sosok yang selalu teliti dan hati-hati dalam bertindak.
Menjadi pasangan seorang apoteker akan menguntungkan bagi kamu karena dia tidak akan luput pada hal-hal kecil, seperti ulangtahun kamu misalnya. Ketelitian dan kehati-hatian apoteker juga akan membuat kamu merasa aman bersamanya karena dia akan selalu mempertimbangkan setiap tindakannya sebelum melakukan sesuatu. Apoteker bukanlah sosok yang gegabah dan grusa grusu.

8. Apoteker adalah perencana yang baik.


Seorang apoteker sudah biasa membuat perencanaan pengadaan obat di apotek. Perencanaan yang membutuhkan ketajaman intuisi dan ketepatan pengambilan keputusan membuat seorang apoteker piawai menganalisis kebutuhan. Menentukan kebutuhan obat bukanlah hal yang mudah karena tak ada rumus pasti untuk menghitung berapa jumlah pasien yang akan datang dengan penyakit tertentu.
Dibutuhkan keberanian mengambil keputusan dengan analisis matang karena mengelola obat membutuhkan pertimbangan-pertimbangan khusus, seperti harga obat yang mahal, resiko jika persediaan obat menumpuk di apotek, dan waktu kadaluarsa obat yang tak panjang.
Jika pasanganmu seorang apoteker, maka dia juga akan membuat perencanaan yang matang tentang masa depan kalian nantinya. Dia akan mempertimbangkan berbagai faktor dan memasukkan detail-detail yang mungkin luput dari pikiranmu.

9. Apoteker adalah pembelajar seumur hidup.


Apoteker adalah profesi yang menuntut kemauan untuk belajar seumur hidup karena bidang kesehatan dan kefarmasian akan selalu berkembang. Ketika penyakit baru muncul, obat baru muncul, maka apoteker harus selalu meng-update pengetahuannya untuk keberlangsungan pekerjaan dan kesembuhan pasiennya.
Paradigma-paradigma baru dalam dunia kesehatan selalu bermunculan dan mematahkan teori-teori yang diyakini sebelumnya. Ini membuat seorang apoteker memiliki pikiran yang open-minded, selalu menerima ide-ide baru dan segar dan dituntut untuk selalu inovatif agar tidak ketinggalan dengan tenaga kesehatan yang lain.
Tak perlu khawatir berpasangan dengan apoteker, karena dia akan selalu low profile,tak pernah merasa sebagai orang yang paling benar atau paling tahu karena ilmu terus berubah. Seorang apoteker adalah seorang pembelajar yang baik. Dia dapat mempelajari banyak hal dan tidak enggan untuk memulai belajar dari nol, mengenai bidang yang belum dikenalnya.
Jika kamu memiliki seorang istri atau suami seorang apoteker, tentu hal ini akan memudahkan kalian dalam membangun rumah tangga. Banyak hal baru yang akan kita hadapi ketika memulai sebuah rumah tangga.
Bagaimana belajar menjadi seorang istri atau suami dan ibu atau bapak yang baik bagi anak-anaknya kelak. Belajar bagaimana mendidik anak yang baik karena setiap anak itu unik dan spesial, maka kita juga harus memiliki pendekatan khusus bagi setiap anak yang tentunya berbeda pada setiap individu.

10. Seorang Apoteker tahu teknik-teknik pengelolaan KB.


Yang ini bonus nih, karena apoteker bergelut di apotek yang menjual berbagai alat kontrasepsi dan obat KB, maka apoteker dapat dijadikan rujukan ketika ingin berkonsultasi masalah terkait KB.
Sebagai pasangan yang hidup di dunia modern, tentu perencanaan jumlah anak juga menjadi bagian dari rencana masa depan kamu. Nah, tak perlu bingung dan repot jika pasanganmu seorang apoteker, dia tahu berbagai teknik yang bisa dilakukan untuk mewujudkan rencana KB kamu dan pasangan. Dengan segala analisis dan pertimbangan, apoteker dapat memilih metode yang paling nyaman dan sesuai bagi kamu dan dia.
Nah, bagaimana, apakah kamu merasa bahwa spuluh keunggulan tadi membuat apoteker layak dijadikan pasangan masa depan kamu dan berminat menjadikan seorang apoteker menjadi pasangan hidup kamu?

Minggu, 24 Januari 2016

Bolehkah Lulusan SMA Bekerja sebagai Asisten Apoteker?


Bisakah seseorang yang hanya lulusan SMA menjaga atau melayani dan bekerja di apotek? Kalau bisa tolong jelaskan dasar hukumnya. Jika tidak bisa, jelaskan undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut, beserta sanksi pidananya.
 
“Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.”

Apa itu Apoteker ?

Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker (berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian). Pendidikan apoteker dimulai dari pendidikan sarjana (S-1), yang umumnya ditempuh selama empat tahun, ditambah satu tahun untuk pendidikan profesi apoteker.

Seorang apoteker yang baru lulus juga disumpah seperti dokter. Sumpah itu dimaksudkan agar seorang apoteker bersungguh-sungguh dalam mengaplikasikan ilmu kefarmasiannya demi kebaikan manusia. Seorang apoteker dilarang menggunakan pengetahuannya untuk merugikan orang lain. Nama gelar kesarjanaan dan keprofesian seorang apoteker adalah S.Farm., Apt atau S.Si., Apt.

Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Menurut Kepmenkes No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai Apoteker. Setiap profesi harus disertifikasi secara resmi oleh lembaga keprofesian untuk tujuan diakuinya keahlian pekerjaan keprofesiannya dan proses ini sering dikenal dengan kompetensi Apoteker. Kompetensi Apoteker menurut International Pharmaceutical Federation (IPF) adalah kemauan individu farmasis untuk melakukan praktek kefarmasian sesuai syarat legal minimum yang berlaku serta mematuhi standar profesi dan etik kefarmasian.
- Persyaratan Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 992/Menkes/per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek pada pasal 1 dijelaskan bahwa Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah seorang apoteker yang telah diberikan Surat Izin Kerja (SIK). Adapun persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi Apoteker Pengelola Apotek berdasarkan Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993 adalah:
a. Ijazah telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.
b. Telah mengucapkan sumpah atau janji sebagai Apoteker.
c. Memiliki Surat Izin Kerja (SIK) atau surat penugasan dari Menteri Kesehatan.
d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker.
e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker Pengelola di apotek lain.
Selain APA dikenal pula Apoteker Pendamping dan Apoteker Pengganti. Apoteker Pendamping adalah Apoteker yang bekerja di samping APA dan atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek sedangkan apabila APA karena hal-hal tertentu berhalangan melakukan tugasnya, APA dapat menunjuk Apoteker Pengganti.
- Peranan dan Fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Peranan dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) di antaranya:
a. Membuat visi dan misi.
b. Membuat strategi, tujuan, sasaran, dan program kerja.
c. Membuat dan menetapkan peraturan atau Standar Prosedur Operasional (SPO) pada setiap fungsi kegiatan di apotek.
d. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO serta program kerja pada setiap fungsi kegiatan di apotek.
e. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan menganalisis hasil kinerja operasional dan kinerja keuangan apotek.
Wewenang dan tanggung jawab APA diantaranya:
a. Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan
b. Menentukan sistem atau peraturan yang akan digunakan
c. Mengawasi pelaksanaan SPO dan program kerja
d. Bertanggung jawab terhadap kinerja yang diperoleh.
- Kompetensi Apoteker
Kompetensi adalah kemampuan manusia yang merupakan sejumlah karakteristik, baik berupa bakat, motif, sikap, keterampilan, pengetahuan, perilaku yang membuat seorang pegawai berhasil dalam pekerjaannya. Dengan kata lain, yang dapat membedakan pegawai yang memiliki kinerja rata-rata dengan pegawai yang memiliki kinerja unggul (kinerja lebih baik) dengan secara efektif membantu dan membedakan kinerja dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
Dari kompetensi serta peraturan perundang-undangan yang telah disebutkan sebelumnya, Apoteker di apotek memiliki 3 (tiga) peranan, terutama yang berkaitan langsung dengan pasien, yaitu sebagai profesional, manager, dan retailer.
A. Peranan Apoteker Sebagai Profesional
Apoteker memiliki kemampuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian yang bermutu dan efisien yang berasaskan pharmaceutical care di apotek. Adapun standar pelayanan kefarmasian di apotek telah diatur melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/I X/2004.
Tujuan dari standar pelayanan ini adalah:
1. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.
2. Melindungi profesi dari tuntutan masyarakat yang tidak wajar.
3. Pedoman dalam pengawasan praktek Apoteker.
4. Pembinaan serta meningkatkan mutu pelayanan farmasi di apotek.
http://ilmanapt.blogspot.co.id/2011/11/peranan-fungsi-dan-tugas-apoteker-di.html